Bullying, atau intimidasi, adalah perilaku yang merugikan dan merendahkan seseorang secara terus-menerus. Tak hanya terjadi di sekolah, bullying juga bisa terjadi di lingkungan kampus. Bullying di kampus sering kali terjadi dalam bentuk pelecehan verbal, fisik, atau bahkan cyberbullying.
Salah satu contoh bullying di kampus adalah saat seorang mahasiswa secara terus-menerus dilecehkan oleh teman-temannya karena penampilannya yang berbeda. Hal ini dapat menyebabkan korban merasa rendah diri, stres, dan bahkan depresi. Bullying juga dapat terjadi dalam bentuk perundungan atau pengucilan, yang dapat membuat korban merasa terisolasi dan tidak aman.
Untuk mengatasi bullying di kampus, perlu adanya langkah-langkah preventif dan intervensi. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain adalah:
1. Membuat kebijakan anti-bullying yang jelas dan diterapkan secara konsisten di kampus.
2. Memberikan pelatihan kepada mahasiswa dan staf kampus tentang pentingnya menghormati perbedaan dan mencegah bullying.
3. Mendorong mahasiswa untuk melaporkan kasus bullying yang terjadi, baik sebagai korban maupun saksi.
4. Memberikan dukungan dan perlindungan kepada korban bullying, termasuk konseling dan bantuan medis jika diperlukan.
Dengan adanya upaya bersama dari seluruh pihak di kampus, diharapkan bullying dapat diminimalisir dan lingkungan kampus dapat menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua mahasiswa dan staf.
Referensi:
1. Hinduja, S., & Patchin, J. W. (2015). Bullying beyond the schoolyard: Preventing and responding to cyberbullying. Sage Publications.
2. Olweus, D. (2013). School bullying: Development and some important challenges. Annual review of clinical psychology, 9, 751-780.
